sss-- saya sangat stres

Kamis, 01 Oktober 2009

sungguh-sungguh terlalu memang. tidak dapat dibayangkan. tidak dapat diungkapkan. tak dapat dijelaskan. tak dapat di-apa-apa-kan ke-stres-an saya ini. sudah to the max, mencapai limit, dan untung mencari jalan keluar maka limit ini harus didiferensiasikan -_____-

sekarang tenggal 1 oktober, bulan depan saya ujian piano, tepatnya tanggal 4 november. nah, dari 5 lagu yang diberikan--GAK ADA SATUPUN YANG UDAH GUE KUASAIN. semua masiih mentaaah.dan tiba-tiba tadi guru gue menambah satu lagu lagi. SHOCK GUE MEN

susah untuk meyakinkan diri gue seekarang kalo gue BISA. karena gue tau ini susah banget. ini adalah ke-enam lagu gue:
  1. chopin etude op.25. no.1 : etude yang gila, gila, gila
  2. WTK bach volume 2 no 7 : gue baru dapet ini sebulan lalu, lebih dikit, susah juga
  3. sonata in A minor- Mozart : gue suka lagu ini. TAPI PANJANG BANGET CAPEK GUA MAININNYAAA
  4. grande valse brillante : waltz yang brilian banget, tapi SUMPAH INI YANG PALING SUSAH PALING CAPEK DAN SEGALA2NYAAAA
  5. second arabesque-debussy : arghhhhh
  6. entah lagu apa, belom gue coba, kayanya susaaaah
itu materi yang jelas bikin shoooock semua pianis (lebay). arrrggghhh.. belom lagi biaya ujian sebesar 50 euro, ngah, euro, kita di eropa sekarang. aaahh

YA ALLAH!! BANTU HAMBAMU INI MENDIFERENSIASIKAN STRES YANG TELAH MENCAPAI LIMIT INI AGAR TAMPAK JALAN KELUAR!!
amin

senampete-en

Minggu, 27 September 2009

SNMPTN

yeah

inilah hal yang menghantui bejuta-juta anak SMA kelas 3 di seluruh Indonesia tiap taunnya. walaupun namanya berganti-ganti entah itu UMPTN, SPMB, ato SNMPTN, intinya tetap sama: ujian masuk ke PTN. dan sindrom snmptn (red:senampete-en) ini juga lah yang menghantui gue tiap harinya.

mulai dari pembicaraan standar
"eh cha, lo mau kuliah apaan?"
ato
"cha, pengen kuliah di mana?"
ataaauuu
"eh passing grade tek. kimia berapaan sih?"
dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan seperti itu, semua membuat gue terpaksa berpikir terlalu dini mengenai masa depan. secara gue merasa masih kecil dan imut-imut gimana gitu (huwek haha), jadi rasanya tuh yang namanya kerja ato cari duit tuh masih jauh saatnya. dan buat mikirin kesitu aja pun sebenernya masih terlalu cepat. tapi karena tuntutan ini dan itu ya gue, sekali lagi, terpaksa memikirkan itu.

gue mulai rencana masa depan gue dengan melihat keadaan sekarang. dan keadaan sekarang adalah gue anak ipa. maka gue carilah jurusan yang ada di ipa. dan yang tersedia adalah : teknik, kesehatan (dokter dll), perikanan, kelautan, dan hal-hal semacam itu. oke, gue pilihlah teknik dan gue singkirkan pilihan lain. sekarang teknik apa : informatika, elektro, industri, kimia, minyak, tambang, dirgantara, fisika, dll. hmm... gue pilih elektro karena abang gue memberi masukannya ke elektro aja. ok. jadi itulah yang gue pegang-ambil ipa dan teknik elektro.

tapiiiii.....

gue melupakan satu hal : cita-cita (cailah). agak lebay memang, tapi jelas gue gak bercita-cita untuk membuat tv model baru atau robot atau menciptakan saingan facebook atau apalah itu yang berhubungan dengan teknik elektro. ngah.. gue-gak-punya-cita-cita. ngok. oke gue punye sebenernye-- jadi orang kaya. hahahahngaaah. tapi cita-cita gue itu gak mau gue capai lewat pembuatan saingan facebook -_-. gue-mau-santai-santai-aja-tapi-jadi-kaya. ngoook

mulailah gue berpikir yang aneh-aneh, bagaimana jika mencari suami yang kaya?? itu ide briliaan! tanpa melakukan apa-apa bisa jadi orang kaya, asalkan tidak dicerai lalu dituntut gono-gini atau tidak jadi korban KDRT. tapi setelah gue pikir-pikir yang lebih matang dan matang, agak susah juge ye jadi istri orang kaya. pasalnya, untuk bisa bergaul sama orang kaya (dalam bayangan gue, tuh orang udah jadi om-om) maka kita harus bergaya dewasa dan seperti orang kaya, walaupun aslinya tidak kaya. nah loh, gue bocah dan tidak terlihat elit. lebih mirip anak kampung maen layangan alias alay. tapi ga sampe segitunya sih. saya tidak setipe dengan alay. tapi intinya--- gue tidak dewasa ataupun elit. jadi, lupakanlah pemikiran ingin-kaya-tapi santai ini.

kembali ke topik awal, senampete-en yang semakin dekat, dan krisis cita-cita yang gue alami saat ini membuat gue semakin gak tau mau masuk jurusan apa dan mau belajar apa ato mau jadi apa. teknik elektrokah? tak tahulah saya. gue gak nyangka kalo senampete-en membawa dampak segini besar dan pentingnya. gue yang selama ini nyante aja sambil makan sate, sekarang jadi syok-syok gimana gitu. seakan-akan selama ini gue tidur dan cuma senampete-en lah pintu masuk ke dunia nyata. ngah.. lebay..

oh senampete-en..
enyahlah kau..

LEBARAN

Jumat, 25 September 2009

selamat Idul Fitri 1430 H
mohon maaf lahir dan batin

maaf telat sekali.
yang penting kan mosting
PS: hp gue eror. gak bisa dihubungi

BANJARSARI

Sabtu, 12 September 2009

hari ini gue ke Banjarsari

seru. tapi gue terlalu ngantuk buat cerita sekarang. lagian besok gue juga masih ke sana. mungkin lusa ato besok lusa baru gue bisa tenang ngepost di blog. jadi.. ya begitu ajah..

UNDANG-UNDANG TENGIL

Rabu, 09 September 2009

malem ini tiba-tiba gue ngedapet sms dari rizka (ya ya ya.. Rizka banyak muncul di blog gue), isinya adalah dia nyuruh gue nonton TV SATU. oke, karena penasaran, gue gantilah channel di TV gue dari Rajawali TV, yang ketika itu sedang memutar sinetron, menjadi acara diskusi di TV SATU. ternyata oh ternyata, diskusi itu mengenai undang-undang perfilman. wow, pikir gue, seru juga neh kayaknya, nonton aahh..

pembicaranya ada riri riza, jero wacik, 3 orang yang gue gak kenal, dan seorang jilbabers berinisial Y (sebenernya gue lupa namanya). nah, yang dijadikan perdebatan dalam diskusi ini adalah UU perfilman dianggap terlalu tengil buat para filmmaker. gue sendiri sih gak ngeh-ngeh amat sama isi UU itu, tapi ya kalo kata kang riri riza tengil ya berarti tengil lah, gue mah ikut-ikut aja awalnya.

jadi, pas 'tek' gue ganti channel, pas banget si jilbabers Y sedang berkoak-koak, "Saat ini pemerintah membuatkan UU buat para insan film, agar mereka terlindungi, agar film Indonesia maju, tapi mengapa para pembuat film malah menolak payung yang diberikan ini?". kesan pertama gue dari cara si Y berkoak-koak adalah : ini orang tengil. nah, terus si kang riri menjawab, "bukan begitu, masalahnya pemerintah baru meminta masukan dari para insan film itu tanggal 31 agustus, lalu masukan itu hanya diproses selama 8 hari dan langsung jadi UU film, saya ragu mengenai draft ini apa sudah benar-benar dipikirkan matang-matang, karena ini adalah masalah untuk jangka panjang, kita pasti menginginkan yang terbaik buat kedepan, tapi jika hanya 8 hari apa bisa?". yah.. permasalahannya mulai jelas buat gue sekarang.

jadi, negara republik Indonesia tercinta ini akan mengeluarkan sebuah UU yang mengatur tentang perfilman. secara gitu yah, film sekarang di Indonesia sudah mulai berkembang dan merakyat, jadi mungkin pemerintah kita mulai 'perhatian'. tapi, Undang-undang ini gak sesuai ama apa yang ada di otak para pembuat film, makanya terjadi cekcok berdarah (lebay). soalnya para pembuat film jadi gak bebas dan para investor film juga bisa pada tekor. ya semua itu pasti ngebuat film kita mati, gak ada yang mau buat film lagi. gila dasar

bayangkan dong, jika ingin memproduksi film, skenario terlebih dahulu HARUS diperiksa agar isinya tidak melanggar undang-undang dan agar tidak terjadi kesamaan judul dan isi cerita dengan film lain. ini lebih parah dari lembaga sensor. ibarat kata nih film sebagai anu, dan sensor film adalah sunat, maka pemeriksaan skenario sebelum produksi bisa disebut sebagai : menyunat anu sebelum tumbuh. kan kasiaaan..

nah terus, buat para investor, katanya ya (kalo gue ga salah denger), setiap film dalam standar UU itu dikopi ke seluruh Indonesia sebanyak 180 kopi. padahal pelm Laskar Bianglala aja cuma ada 80 kopi. jadi tuh UU gak masuk akal banget. asbuw-asal buat. tapi buat info yang ini gue gak yakin juga sih, soalnya takut salah tangkep. tapi kalo ternyata gue bener tangkep, berarti emang yang buat UU tuh tengil parah, seenak udelnya.

kembali ke TV SATU, lagi-lagi si jilbabers Y berkoak-koak dengan tengilnya, yang isinya kurang lebih seperti ini : kita mau perfilman kita maju, jelas, dan UU ini memang tujuannya untuk itu. jadi ayolah.. dukung aja UU ini. hell yeaaah.. munafik! gue sangat tidak suka dengan cara si Y berbicara. buat gue dia adalah ibu yang mengkukuhkan kecerdasannya hanya lewat penggunaan jilbab. mentang-mentang berjilbab, jadi ngerasa bijak. padahal, cara dia ngomong sungguh tidak santai. dan mungkin dia juga gak ngerti film--modal sotoy doang gitu, tapi oops.. gue salah! kata nyokap gue, yang juga ikut nonton sama gue, dia itu adalah aktris film jadul berjudul "Gadis Marathon", dan itu berarti bahwa si jilbabers Y adalah orang film. gue shock.. shock karena satu, gue ga nyangka aja ada orang film yang picik kaya gitu, dan kedua, postur tubuhnya sekarang sama sekali tidak menunjukkan bahwa dia adalah pelari marathon. zzzz..

kemudian, setelah banyak berdebat, host TV SATU pun mengakhiri diskusi itu. memberikan gue satu kesimpulan-- undang undang perfilman adalah undang-undang tengil yang dibuat oleh orang-orang tengil dan cuma bisa nambah masalah.

"dunia penuh dengan ketengilan, ternyata"

curcol

Minggu, 06 September 2009

kayanya

gue

sakit mental

palsu lu asu!

Jumat, 04 September 2009

"asap kopajaa.. membuat
global warming
global warming
efek rumah kaca.. membuat
global warming
global warming.."

global warming
by Rizka P.A

itu petikan lagu karangan temen sebangku gue. gak tau dia dapet ide darimana, yang jelas waktu dulu gue kelas satu tiba-tiba dia mempublikasikan lagunya dengan semangat 45. lagunya sangat easy listening-- mungkin malah terlampau familiar dan dan nadanya umum didengar -- tapi gue suka lagu itu. gue rasa sih dia buat itu gara-gara terpengaruh isu-isu global warming yang emang lagi hot-hotnya-- maap ralat, bukan isu, tapi beneran masalah. semua media ngebicarain global warming, dari akibatnya, pencegahannya, semuanya lah tentang global warming. global warming dijadikan 'masalah bersama'. global warming adalah masalah buat gue, elo, bokap nyokap gue, bokap nyokap lo, nenek kakek lo, ampe keponakan lo yang baru lahir juga dikasih masalah ini. agak gak adil juga ya kayanya..

tapi gue bukannya gak peduli sama global warming, ya, gue peduli, sedikit. bukan gara-gara gue kurang informasi, gue tau kok tentang kenaikan suhu, perubahan iklim, berapa lama waktu yang dibutuhkan plastik untuk terurai, dll. tapi yang kurang ya kayanya sih kesadaran gue..

jujur gue gak pernah menaruh perhatian besar terhadap masalah global warming, sampe beberapa waktu lalu temen gue, Deden, nawarin gue job dari sekolahan : ngebuat film tentang Pendidikan Lingkungan Hidup, dengan subjek sekolah gue dan desa Banjarsari. gue terima job itu dengan senang hati karena ada duitnya. dan mulailah gue berpikir, apa yang mau gue jadiin topik? gue tanyain itu ke deden, dan dia bilang, sekolah udah punya konsep yang ingin disampaikan dalam film. oh, oke juga, pikir gue, gak usah susah-susah mikir. tapi pas gue terima apa yang sekolah maksud sebagai konsep, yang gue temukan adalah kertas usang berisi tulisan yang ASU.

sekolah menggambarkan film itu lebih ke video presentasi tentang SMA 34 Jakarta yang berorientasi lingkungan, yang menurut gue adalah rekayasa:

  • suasana sekolah biasa (ada yang bermain basket, jajan, dll) lalu ada yang melakukan kegiatan daur ulang, composting, dan terjadi percakapan di antara para murid yang menanyakan kompos itu dari apa sih?, bagaimana cara mendaur ulang? dll
  • kantin yang ramai, penuh anak jajan dengan rapi, dan ada logo-logo : jangan sok modern! makanan tradisional lebih aman, minuman tradisionil lebih uenak, mantap, seger!
dan masih banyak lagi, semuanya palsu. gue gak pernah melihat sekelompok anak ngobrol dengan topik 'membuat kompos' atau 'mendaur ulang'. gue gak pernah melihat logo makanan tradisionil. bahkan gue gak pernah melihat anak-anak main basket di waktu KBM (kegiatan belajar mengajar) sedang aktif! yang sering itu adalah anak-anak main bola. terbukti banget sekolah gak pernah memperhatikan kebiasaan muridnya. BTT, memang sih, sekolah gue mengklaim dirinya sebagai SMBL (sekolah model berwawasan lingkungan) dan muatan lokal di kelas 1 dan 12 ips adalah Pend. Lingkungan hidup. tapi, gue gak pernah merasakan dampak dari itu semua. PLH itu sampah. itu yang gue dan temen-temen gue bilang.

gue pun mengambil kesimpulan, dengan keadaan gue sekarang yang gak mampu membuat film yang tekniknya 'wow', gue gak mungkin bisa membuat orang-orang yang menonton film ini jadi merubah diri, jadi lebih peduli lingkungan. yang bisa dicapai dari film ini mungkin cuma cemoohan, rasa bosen, rasa muak dari penontonnya. film itu bakal keliatan kaya video pendidikan di TVRI. sangat direkayasa. bukan fakta. gue sendiri, walaupun gue gak sepeduli itu dengan global warming, tapi gue tau gue harus jujur, gue ngerti gue harus mengatakan yang nyata, fakta. masa gue harus buat film yang sebenernya gue tolak isinya?

emang dasar palsu lu asu!
tapi ya, karena alasan ekonomi, ya semua halal-halal aja. ya, terpaksalah gue jadi asu juga. dunia dunia..

kantung pup berbentuk hati

Kamis, 03 September 2009

MAMI POKO
GAK ADA BOCOR!

salah satu penemuan besar manusia yang gue salut adalah: popok. terutama popok sekali pakai yang lebih dikenal sebagai pampers atau diapers. bayangkan di jaman sekarang, tidak ada teknologi pampers, gue yakin tai-tai akan berserakan tercecer dari pantat-pantat para bayi. tapi pampers datang dengan indahnya, membuat para ibu jadi bahagia luar biasa.
pampers juga ada banyak jenisnya, terakhir-terakhir ini ada yang seperti celana, tinggal sret langsung terpakai. ini membantu para ibu yang anaknya super duper aktif. kualitasnya juga bermacam-macam, ada yang sekali pipis tembus, ada yang sehari semalam tetap kering. harganya juga bermacam-macam, tergantung kualitas lah..

pokoknya, pampers buat gue adalah teknologi yang luar biasa. dan gue tambah terkagum-kagum setelah liat iklan ini



PAMPERS DENGAN KANTUNG PUP BERBENTUK HATI
mengesankan.

gue salut parah sama yang menciptakan. idenya sadis gan! memang sih, mungkin aja si pencipta cuma iseng doang awalnya, tapi gue rasa hasil akhirnya malah jadi sesuatu yang 'wow' banget. karena faktanya memang bayi kalau pup tainya pasti berserakan penyet-penyet didalam pampers. jadi kantung pup membuat tai itu punya tempat. keren ga sih? gue salut BANGET. tapi ada satu yang bikin gue bingung : bentuknya kenapa harus hati ya?

daily's thought

Rabu, 02 September 2009

setelah gue timbang-timbang, akhirnya gue memutuskan: ketimbang diary, mendingan daily's thought-- pemikiran harian.

Berawal pada suatu hari di kelas, mendadak gue teringat masa-masa SD kelas empat-lima-an ketika ada satu trend yang pasti dilewatin semua anak perempuan : menulis diary. biasanya buku yang digunakan itu berupa diary imut-imut bergembok dan berkunci. diary itu juga dibawa tiap hari kesekolah, tapi gak akan pernah ditunjukkan kepada siapapun. diary is a great big secret! padahal, diary pada umumnya diary cuma berisi kegiatan sehari-hari-- bangun jam berapa, berangkat sekolah sama siapa, ketemu guru apa, etc -- dan kalaupun ada hal yang perlu dirahasiakan, itu pasti masalah cinta.

gue senyam-senyum sendiri pas nginget-nginget jaman dulu gue juga nulis diary tentang cinta.

"hari ini aku ketemu sama si A, iiih dia kok nyebelin banget yah? aku tuh sebel deh masa dia nyoret-nyoret buku matematika aku! dasar emang anak cowo! tapi, dia tuh imut bangeeet. aku mau kok dijailin terus, hehehe. lucu banget siiih kamu A!! muah"

kurang lebih begitu isi diary cewe kelas empat-lima-an di jaman gue, gatau lagi deh jaman sekarang masih begitu atau engga. menggelikan banget rasanya, dulu gue juga begitu, hahahaha. kalo sekarang gue disuruh nulis tentang cinta, gue bakal mikir ribuan kali sebelum nulis kata-kata pujian. tapi justru itu yang mengganjal di hati gue: dulu gue bisa dengan mudahnya menuliskan isi otak gue, tapi sekarang kok engga?

so, spontan gue bilang ke temen sebangku gue, "Riz, gue mau nulis diary". dan rizka, si teman sebangku, merespon seadanya-- tidak begitu antusias kayanya. tapi gue SANGAT antusias. jadi malemnya dirumah, gue menulis diary. dan entah kenapa, antusias gue menghilang digantikan oleh kegelian, lagi-lagi gue inget pas SD dengan diary yang 'begitu deh'. jadi gue berhenti, berusaha menghilangkan persepsi diary SD dari otak gue, dan gagal. jelas gue gak mungkin menuliskan gue bangun jam berapa, gue ketemu siapa, gue ngerjain pr ato ngga, atau hal-hal harian lainnya setiap hari dong? ngebosenin parah pasti. yang mau gue tulis adalah hal lain: pandangan gue, pemikiran gue, dan hal lain yang setipe. yah, yang mau gue tulis juga bisa dikategorikan sebagai diary, tapi gue gak mau menyebutnya sebagai diary. untunglah gue menemukan satu istilah baru yang gue sebut daily's thought -- pemikiran harian. GREAT IDEA, RIGHT?

jadilah gue melanjutkan tulisan gue malem itu, di kertas dan dengan pulpen. agak primitif memang. tapi gue suka. gue berniat menulis (dengan pulpen/pensil) lebih banyak setiap harinya, semoga gue bisa konsisten ngejalanin itu. dan tentang blog ini, ya.. there are some thought that is needed to be published, this blog is a media for that. gak semua hal harus dipublikasikan, tapi ada beberapa hal yang harus.

"this is my brand new blog, my brand new life, and brand new thought"