PERAWAN

Sabtu, 11 Juni 2011

Berawal dari tweet seorang teman *ehem, sekarang seorang Cicha Siagian sudah twitteran  teman-teman! Ini sudah 2011 soalnya -___-*

Seorang teman ngetweet ‘ya ampun perawan jam segini baru bangun?? Hoam’ . pertanyaan yang muncul adalah : apa hubungannya bangun siang dengan perawan?
Secara ilmiah, telah gue teliti makna dari perawan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka tahun 1988 (mohon kemaklumannya atas ketertinggalan edisi selama 23 tahun), perawan adalah
1. anak perempuan yang sudah patut kawin; anak dara; gadis;
2. perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki; masih murni (tentang anak perempuan)
3. ki belum digarap (diusik-usik tentang hutan, daerah, dsb).

Dari tiga definisi ‘perawan’, gue mengeliminasi yang ketiga, karena Out of Topic. Mari mulai menelaah dari definisi nomor satu—anak perempuan yang sudah patut kawin; anak dara; gadis. Apakah tidak boleh seorang anak yang sudah patut kawin untuk bangun siang? Gue rasa sah-sah aja. Kecuali, dia harus bangun pagi karena mau kerja, mau sekolah, atau mau cari jodoh. Lalu kalau ternyata tiap hari bangun siang? itu juga kelewat males namanya.  tapi tetep aja: ga ada hubungannya dengan perawan

Selanjutnya, mengenai poin nomer dua—perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki; masih murni—lebih ga masuk akal. Secara ilmiah pula, mungkin kita bisa menaruh sedikit hipotesis bahwa: mungkin (kebanyakan kata mungkin) saja perempuan yang sudah kawin sedikit dimaklumi keterlambatannya dalam hal bangun pagi, karena di malam sebelumnya, yang bersangkutan mungkin sedang melakukan kegiatan primitif bersama pasangan. tapi, tetep aja, itu ga ada hubungannya dengan ‘perawan ga boleh bangun siang’ . toh ‘bangun siang’ tidak mengimplikasikan ‘kegiatan primitif manusia’. Sebaliknya kegiatan primitif juga gak mengimplikasikan bangun siang—yang tadi gue sebut kan cuma hipotesis doang.

Jadi, apa dong?! Kenapa orang jadul selalu mengkait-kaitkan perawan dengan kebiasaan-kebiasaan baik dan rajin? Gue rasa hal itu akan terjawab kalau saja terbit sebuah buku ensiklopedi ‘PerJadulan di Mata Anak Muda Jaman Modern’.

Sayangnya, buku itu ga ada