Catatan awal kuliah

Minggu, 15 Agustus 2010

hari-hari pertama di universitas Indonesia sontak menyadarkan saya tentang pluralisme di negeri ini. biasanya sih saya hanya mendengar dari moncong orang-orang di tivi, tapi sekarang saya lihat sendiri. terkaget-kaget pula saya dengan kemampuan mereka-mereka yang datang dari daerah. suatu hari, saat latihan paduan suara di balairung UI, dipanggillah putera-puteri Ambon untuk maju ke atas podium.
majulah mereka semua dengan kulit dan rambut kebanggaan mereka. "jurusan apa kamu?," tanya yang pegang microphone. "sastra indonesia untuk sastra jawa pak," jawab salah satu putera setelah mike disodorkan ke mulutnya. riuh rendah para penonton menyoraki jawaban si Ambon. mulut saya sendiri menganga (memang sering seperti itu).
"kenapa milihnya sastra jawa?, wong kamu Ambon kok"
"karena saya cinta negeri pak"
dengan sadar, saya tutup mulut saya yang menganga.. takjub

Pekan pertama saya, yang hanya diisi dengan latian paduan suara tak bermakna itu, penuh dengan lelucon sebenarnya. pernah dari tempat saya duduk, saya melihat salah seorang anak laki-laki di bagian suara tenor. dia botak, berkacamata, dan dari matanya jelas sekali dia itu cina-- tidak menarik. tetapi kemudian dia mencoba bernyanyi, dan gayanya sungguh aduhai, mengalahkan penghayatan dan aksi panggung seorang Afgan! ada pula pengalaman saat tes kesehatan, jauh hari sebelum latian paduan suara dimulai, saya berbaris  di trotoar dan di sebelah saya berdiri seorang cowo cina berpakaian necis ibukota. "mba, bisa tukeran posisi?", tanyanya kepada saya. saya pun mengangguk dan membiarkan dia pindah ke dekat jalanan. tak berapa lama...
"kowe dimana? aku wes disini toh. liat aku ndak? iyo ini aku lagi ngantri ini tes kesehatan to", logat jawa terucap sembari tangan melambai-lambai ke arah teman di kejauhan.
hidung saya pun melebar menahan tawa.

Latian paduan suara berakhir dan saya beserta MABA UI lainnya disambut oleh OBM (orientasi belajar mahasiswa). kembali saya tercengang oleh manusia-manusia di kelas OBM saya : pinter-pinter amaaat... ada yang begitu pandai berbicara, ada yang tidak begitu pandai tapi tetap berani berbicara, ada yang terlihat begitu nerd tapi ternyata kocak..

banyak hal saya liat dan membuat saya tercengang. sebenarnya itu bukan hal yang aneh, yang aneh ya saya ini. kok bisa-bisanya selama 10 tahun hanya melihat cinere pondok labu.. HAHAHAHA

0 komentar:

Posting Komentar